Skip to Content
Loading
PKBM SILOAM
PKBM SILOAM
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Desain Grafis

  • Pelaksanaan : Senin, 29 September 2025
  • Waktu : 19:00 s/d 20.00 WIB
  • Link : Google Meet
Desain Grafis untuk Pembelajaran yang Lebih Menarik dan Efektif

Desain Grafis untuk Pembelajaran yang Lebih Menarik dan Efektif

oleh BILI GRIM, S.Pd — Pembaruan: 28 September 2025

Pertama-tama: gue bukan desainer profesional, tapi udah berkutat bikin materi pembelajaran selama beberapa tahun.

Pernah waktu itu, aku bikin slide untuk kelas online dengan font kecil dan warna mirip-mirip — hasilnya, banyak siswa yang bilang "nge-blur" pas lihat. Itu pelajaran nyata yang nyakitin: visual yang jelek akan bikin konten terbaik pun diabaikan.

Jadi, apa yang kudu diperbaiki? Intinya adalah hierarki visual dan kontras warna. Gunakan ukuran font minimal 18px untuk body pada slide atau materi digital, dan 24–32px untuk header agar terbaca dari jarak jauh.

Tip cepat: cek rasio kontras warna — teks normal idealnya >= 4.5:1 (standar aksesibilitas). Kalau nggak tahu caranya, ada banyak alat online buat cek kontras.

Satu kesalahan konyol yang sempat aku lakukan: menumpuk banyak ikon dekoratif di pojok kanan slide. Terlihat estetik, tapi malah ganggu fokus. Sekarang aku lebih suka pakai 1 gambar suportif dan sisanya dijaga agar tetap "bersih".

Infografis itu powerful banget kalau dipakai dengan benar. Contoh sederhana: ketika menjelaskan proses 4 langkah, saya bikin diagram lingkaran berlabel singkat. Peserta lebih gampang mengingatnya dibandingkan paragraf panjang yang di-ekspektasi dibaca.

  • Gunakan tipografi yang gampang dibaca: Sans-serif seperti Roboto, Inter, atau system UI. Jangan campur lebih dari 2 keluarga font.
  • Gunakan ruang kosong: Margin dan padding bukan cuma "kosmetik" — ia membantu mata istirahat.
  • Warna: Pilih 2–3 warna utama + 1 warna aksen. Too many colors = gangguan.

Saat bikin materi untuk blog atau e-learning, optimasi gambar juga penting. Kompres gambar ke ukuran ~100–200 KB untuk header 1200px, pakai format WebP kalau bisa supaya loading jadi cepat.

SEO juga mesti dipikirin: judul gambar (alt text) harus deskriptif — contohnya: "diagram_hierarki_visual_pembelajaran.webp". Ini kadang lupa aku lakukan dan hasilnya trafic organik sedikit tertinggal.

Ada juga hal yang jarang dibahas: mikro-interaksi. Animasi kecil saat hover atau transisi yang mulus dapat membantu perhatian. Tapi hati-hati: animasi yang berlebihan akan bikin lelah penonton.

Contoh praktis yang langsung bisa dipakai di Blogger:

  • Gunakan template responsif, atur lebar maksimal konten ke 820px biar kolom tidak terlalu lebar.
  • Masukkan 1 gambar hero + 1 infografis per artikel untuk visual balance.
  • Tambahkan caption pendek untuk setiap gambar supaya konteksnya jelas.
Checklist singkat sebelum publish:
  1. Cek kontras warna.
  2. Periksa ukuran font minimal 18px (mobile included).
  3. Optimasi alt text dan ukuran file gambar.
  4. Pastikan ada whitespace yang cukup.

Keberhasilan itu terasa pas aku lihat engagement naik: waktu aku perbaiki desain kursus menjadi lebih clean, retention video meningkat dari 32% ke ~46% di beberapa modul. Itu bikin lega, dan gue jadi makin percaya kalau desain itu bukan cuma "cantik-cantikan" — ia functional.

Akhir kata: coba eksperimen kecil dulu. Ganti satu font, ubah satu warna aksen, atau singkat kalimat di slide menjadi poin. Kamu akan lihat hasilnya — atau setidaknya, feedback yang bikin kamu tahu apa yang mesti diubah lagi.

Berbagi

Postingan Terkait

Posting Komentar

Konfirmasi Penutupan

Apakah anda yakin ingin menutup pemutaran video ini?