- Diposting oleh : BILI GRIM, S.Pd
- pada tanggal : Agustus 20, 2025
- Pelaksanaan : Senin, 25 Agustus 2025
- Waktu : 08:00 s/d 12.00 WIB
- Maps : STAI Kelansam
Meningkatkan Keterampilan Hidup Peserta Didik Paket B dan Paket C melalui Program Life Skills
Catatan lapangan dari tutor yang pernah salah beli gunting kain untuk prakarya dompet kertas (jangan ditiru ya 😅).
Beberapa tahun lalu, saya mulai memasukkan life skills di kelas Paket B dan Paket C. Niatnya sederhana: biar anak-anak nggak cuma lulus ujian, tapi juga luwes di kehidupan nyata. Ternyata, awalnya berantakan—jadwal molor, bahan kurang, rubrik belum jelas.
Pelan-pelan diperbaiki. Hasilnya terasa: peserta didik jadi lebih percaya diri, lebih mandiri, dan jujur, kelas jadi lebih seru.
Mengapa Life Skills Itu Penting di Paket B dan Paket C?
Banyak peserta didik Paket B dan Paket C belajar sambil kerja atau bantu keluarga. Kompetensi praktis—komunikasi, manajemen waktu, literasi finansial—itu langsung kepakai. Bukan teori doang.
Di sekolah nonformal, pembelajaran harus fleksibel. Jadi program disusun modular dan kontekstual dengan lingkungan sekitar.
Kerangka Program 8 Minggu (Bisa Diulang dan Dimodifikasi)
- M1: Manajemen Diri & Waktu. Gunakan “rencana 1–3–5” harian. 1 tugas besar, 3 sedang, 5 kecil. Saya pakai lembar A5, sederhana tapi nendang.
- M2: Komunikasi Efektif. Latihan role-play telepon kerja, chat sopan, dan presentasi 90 detik. Ada yang grogi? Wajar. Diulang sampai lancar.
- M3: Literasi Finansial Dasar. Catat pemasukan/pengeluaran 7 hari. Bahas “kebutuhan vs keinginan”. Hitung target tabungan 10% dari pemasukan.
- M4: Kewirausahaan Mini. Riset produk lokal yang laku di sekitar. Uji coba: jualan 10 paket camilan, margin minimal 20%.
- M5: Kesehatan & Kebugaran. Bikin jadwal tidur, minum, gerak 15 menit/hari. Pakai poster habit tracker dari kertas kotak-kotak.
- M6: Keterampilan Digital. Email formal, folder rapi, keamanan sandi. Bonus: desain poster sederhana untuk promosi tugas wirausaha.
- M7: Kolaborasi & Konflik. Simulasi masalah tim: “stok telat, pelanggan komplain.” Latihan mendengar dulu baru menanggapi.
- M8: Proyek Akhir. Pameran mini: presentasi produk/jasa, laporan sederhana, refleksi pribadi. Undang orang tua/mitra lokal.
Contoh Aktivitas Spesifik (Yang Benar-Benar Dipakai)
1) Buku Kas Harian Saku. Sediakan template tabel: tanggal, pemasukan, pengeluaran, saldo. Target akurasi 95%. Saya pernah salah jumlah, ketahuan sama siswa. Malu, tapi ya belajar.
2) “Pitch 90 Detik”. Struktur: masalah–solusi–harga–ajak beli. Direkam pakai HP. Ulang sampai jelas dan ramah.
3) Simulasi Chat Profesional. Tulis 3 versi: terlalu santai, terlalu kaku, pas. Dibahas kenapa “pas” itu efektif.
4) Jadwal Blok Waktu. Metode time blocking mingguan. Warna berbeda untuk belajar, kerja, keluarga, ibadah/istirahat.
Rubrik Penilaian Sederhana (Transparan dari Awal)
- Manajemen Diri (30%). Kehadiran, tepat waktu, tugas selesai sesuai target.
- Komunikasi (25%). Jelas, sopan, sesuai konteks. Ada bukti: rekaman/pesan simulasi.
- Finansial (25%). Buku kas rapi, selisih < 5%. Bisa jelaskan arus kas.
- Kolaborasi (20%). Berbagi peran, menyelesaikan konflik kecil tanpa drama.
Kesalahan Umum (Saya Pernah, Serius)
- Target terlalu ambisius. Minggu pertama langsung proyek besar. Capek semua. Mulai kecil, iterasi cepat.
- Tanpa jadwal bahan. Gunting, lem, kemasan habis di tengah sesi. Sekarang saya pakai checklist logistik.
- Rubrik tidak jelas. Siswa bingung mau dinilai apa. Tulis rubrik 1 halaman, tempel di kelas.
Checklist Tutor (Biar Jalan Mulus)
- Dokumen modul mingguan, lembar penilaian, dan buku kas saku.
- Group WA untuk koordinasi, jadwal, dan pengingat tugas.
- Daftar mitra lokal (UMKM/komunitas) untuk observasi singkat.
- Template presentasi 3 slide: masalah–solusi–dampak.
Contoh Jadwal Pertemuan 90 Menit
10’ pembuka & refleksi cepat (apa yang berhasil minggu lalu). 60’ praktik inti (tugas mingguan). 15’ umpan balik sejawat. 5’ komitmen kecil untuk minggu depan.
Saya pakai timer HP dan bel kecil. Ketinggalan waktu? Pernah. Tapi makin lama makin rapi.
Evaluasi & Portofolio
Setiap peserta membuat portofolio tipis: 1 lembar profil, 3 bukti tugas terbaik, 1 refleksi “sebelum–sesudah”. Dinilai formatif, bukan menakutkan.
Portofolio membantu saat cari kerja atau magang lokal. Bahasa sederhana, tapi terlihat profesional.
Kolaborasi dengan Lingkungan
Libatkan UMKM sekitar untuk studi kasus, misal menghitung HPP camilan. Real, bukan skenario imajiner.
Sesekali undang narasumber singkat 20 menit. Praktisi ngomong to the point, anak-anak biasanya lebih nyambung.
Penutup
Program life skills di Paket B dan Paket C tidak harus mahal atau ribet. Yang penting relevan, konsisten, dan dievaluasi terus.
Kalau mulai minggu ini, mulai dari buku kas saku dan pitch 90 detik. Kecil, tapi dampaknya berasa.