- Diposting oleh : BILI GRIM, S.Pd
- pada tanggal : Agustus 03, 2025
- Pelaksanaan : Senin, 4 Agustus 2025
- Waktu : 19:00 s/d 20.00 WIB
- Link : Google Meet
Peran Fotosintesis dalam Proses Perkecambahan Tanaman: Sebuah Tinjauan Ilmiah
Gue inget banget dulu waktu awal banget belajar soal tanaman, gue pikir: “Oh, semua tanaman langsung butuh cahaya sejak pertama kali biji ditanam, kan mereka perlu fotosintesis buat hidup.” Ternyata, salah total.
Waktu gue tanam kacang hijau buat tugas biologi SMA (yang akhirnya kebanjiran karena gue naruh toplesnya di luar pas hujan deras – yeah, rookie mistake), gue baru sadar bahwa perkecambahan itu nggak butuh cahaya. Lah, terus fotosintesis di mana perannya?
Nah, begini. Dalam tahap awal—alias pas biji mulai berkecambah—proses utamanya tuh lebih ke pemecahan cadangan makanan di dalam biji. Jadi biji udah nyiapin energi dari awal, semacam “bekal dari ibu” pas si biji masih dibentuk. Energi itu dipakai buat tumbuh akar, tunas kecil, dan daun lembut pertamanya. Semua ini berlangsung tanpa cahaya, tanpa fotosintesis.
Tapi begitu daun mulai muncul dan hijau-hijau itu kelihatan, di situ deh peran fotosintesis mulai unjuk gigi.
Kalau secara ilmiah, fotosintesis itu mulai bekerja saat kotiledon atau daun sejati pertama mulai terbentuk dan terpapar cahaya. Proses ini penting banget buat kelanjutan hidup tanaman, karena di sinilah tanaman mulai mandiri—nggak lagi bergantung sama cadangan makanannya. Dia udah bisa bikin makanannya sendiri lewat CO₂ + air + sinar matahari = glukosa. Dan tentu aja, itu nambah energi buat proses pertumbuhan selanjutnya: memperpanjang batang, memperbanyak daun, bikin akar yang lebih kuat. Ini kayak tanaman upgrade dari level bayi ke anak kecil yang bisa makan sendiri.
Kalau lo ngerasa ini terlalu teoretis, gue pernah nyoba eksperimen kecil juga. Gue tanam dua biji jagung: satu gue taruh di tempat gelap, satu lagi di tempat yang dapet cahaya setelah 3 hari. Dua-duanya tumbuh, tapi yang di tempat gelap jadi pucat dan tinggi menjulang kayak zombie kelaparan. Yang satunya lagi—yang dapet cahaya—tumbuh lebih pendek, hijau sehat, dan kelihatan hidup. Di situ gue sadar: fotosintesis bukan buat start, tapi buat sustain.
Oh iya, ini juga penting: kadang kita mikir biji yang gagal tumbuh tuh karena nggak dapet cahaya. Padahal seringnya sih karena kelembapan nggak cukup atau suhunya nggak pas. Jadi buat yang suka eksperimen tanam-tanam di rumah, pastiin kelembapan dan suhu dulu sebelum mikirin cahaya.
Kesimpulannya?
Fotosintesis bukan pemain utama di awal permainan, tapi dia kunci banget di tahap selanjutnya. Tanpa dia, tanaman nggak akan bisa bertahan lama setelah cadangan makanannya habis. Ini kayak bayi yang tumbuh jadi anak-anak dan mulai belajar makan sendiri. Tanpa itu, nggak akan berkembang.
Jadi ya, buat lo yang lagi belajar atau ngajar soal ini, penting banget buat bedain mana proses yang terjadi karena metabolisme internal biji dan mana yang baru mulai karena interaksi dengan lingkungan luar (termasuk cahaya). Jangan sampe ketukar, kayak gue dulu.