- Diposting oleh : BILI GRIM, S.Pd
- pada tanggal : Juli 04, 2025
PKBM SILOAM ~ Waktu pertama kali dengar soal penipuan lewat Google Maps, jujur saya sempat mikir, “Hah? Emang bisa ya?” Tapi ternyata, bukan cuma bisa, tapi udah kejadian berkali-kali, dan korbannya nggak sedikit. Dan ya… saya nyaris jadi salah satunya.
Jadi ceritanya, beberapa bulan lalu saya lagi cari nomor customer service sebuah jasa pengiriman karena paket saya nyangkut di gudang. Saya buru-buru buka Google Maps, ketik nama jasa pengiriman itu, dan langsung nemu lokasi terdekat lengkap dengan nomor telepon. Tanpa pikir panjang, saya langsung telepon. Di ujung sana, suara pria ramah banget nyambut saya dan siap “bantuin.” Tapi setelah beberapa menit, mulai muncul permintaan aneh—disuruh isi link buat “verifikasi identitas” dan kirim kode OTP.
Untungnya, sinyal internet saya sempat ngadat. Jadi proses itu terhenti sejenak, dan saya punya waktu buat mikir, “Kok makin lama makin aneh, ya?” Akhirnya saya coba buka website resmi perusahaan, dan boom! Nomor yang saya telpon tadi nggak ada di website. Saya baru sadar: saya hampir ketipu dari data palsu di Google Maps.
Modus ini ternyata makin marak. Pelaku akan mendaftarkan lokasi bisnis palsu atau mengklaim tempat yang sudah ada di Google Maps, lalu memasukkan nomor telepon yang mereka kendalikan. Nah, pas kita butuh bantuan dan cari lewat Google Maps, mereka muncul sebagai “yang paling dekat”—baik secara lokasi maupun tampilan. Beberapa bahkan pasang review palsu biar makin meyakinkan.
Setelah kejadian itu, saya punya beberapa tips buat kamu yang mungkin juga suka cari info lewat Google Maps:
-
Selalu cross-check nomor yang kamu temukan dengan website resmi. Jangan cuma andalkan Google Maps doang.
-
Hindari menyebutkan data pribadi atau OTP di telepon, apalagi kalau kamu yang ditelepon duluan.
-
Lihat tanggal ulasan dan jumlah review. Banyak akun palsu punya review yang semua ditulis dalam 1–2 hari.
-
Laporkan lokasi mencurigakan ke Google. Ada opsi di Maps buat melaporkan data palsu.
Yang paling ngeselin dari modus ini adalah betapa gampangnya mereka manipulasi kepercayaan kita. Google Maps itu udah jadi bagian dari keseharian—mau cari bengkel, apotek, atau restoran—dan kita anggap semua info di sana bisa dipercaya. Tapi sekarang? Saya belajar buat lebih skeptis. Nggak semua yang muncul di halaman pertama itu beneran bisa diandalkan.
Dan ya, saya jadi agak paranoid tiap kali nyari kontak lewat Maps. Tapi lebih baik ribet sedikit daripada harus kehilangan data pribadi, kan?
Kalau kamu pernah ngalamin kejadian serupa atau nemu hal mencurigakan di Maps, jangan ragu buat cerita juga. Semakin banyak yang tahu, makin susah penipu-penipu ini buat nyari korban baru.