Skip to Content
Loading
PKBM SILOAM
PKBM SILOAM
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Bagaimana Teknologi Mempengaruhi Perubahan Iklim Global

Bagaimana Teknologi Mempengaruhi Perubahan Iklim Global, Perubahan Iklim Global,

Bagaimana Teknologi Mempengaruhi Perubahan Iklim Global

PKBM SILOAM ~ Oke, ini topik yang serius tapi menarik banget. Gue nggak akan sok ilmiah di sini, karena jujur aja, waktu pertama kali gue mulai nge-blog tentang hal-hal kayak gini, gue juga cuma tahu sepotong-sepotong. Tapi makin gue gali, makin kerasa banget kalau teknologi itu ibarat dua sisi mata pisau dalam hal perubahan iklim global. Bisa jadi penyebab, bisa juga jadi solusi.

Gue inget banget beberapa tahun lalu, gue tergila-gila sama drone dan kamera 4K. Tiap minggu, gue naik motor ke spot-spot alam buat ngerekam video buat channel YouTube. Tapi pas lagi ngedit, gue mulai sadar: kenapa kualitas udara di kota gue makin nggak enak? Dan kok tiap tahun panasnya makin nyengat, ya? Akhirnya gue mulai baca-baca. Ternyata, banyak banget aspek dari teknologi yang secara nggak sadar menyumbang ke krisis iklim.

Contohnya? Data center. Yup, tempat kita semua nyimpen foto, video, dan konten digital lainnya. Mereka tuh butuh pendingin gede-gedean dan listrik yang luar biasa banyak. Google, Amazon, semua itu punya data center raksasa yang kadang masih pakai sumber energi fosil. Jadi ya, meskipun lo nonton video dengan satu klik, ada jejak karbon yang lo hasilkan.

Tapi jangan salah, teknologi juga yang bikin gue lebih melek. Gue pakai aplikasi bernama “JouleBug” waktu itu, yang bantu ngelacak gaya hidup gue: seberapa banyak energi yang gue pakai, kebiasaan buang sampah plastik, bahkan konsumsi daging merah (yang katanya nyumbang emisi gas rumah kaca juga). Itu jadi semacam wake-up call buat gue.

Yang paling bikin frustasi? Banyak teknologi ramah lingkungan itu mahal atau nggak tersedia buat semua orang. Gue pernah pengen banget pasang panel surya di rumah. Tapi begitu lihat harganya… ya ampun, bisa buat beli motor baru. Dan itu bikin gue mikir: kalau kita mau solusi, harusnya teknologi ramah lingkungan juga bisa diakses semua orang, bukan cuma mereka yang "punya modal".

Tapi ya, gue belajar juga kalau kita tetap bisa ngelakuin hal kecil. Gue mulai pakai laptop lebih lama sebelum ganti, beli barang elektronik second-hand, dan aktif dukung startup lokal yang bikin produk daur ulang. Gue juga mulai ngeblog tentang pengalaman ini, karena ternyata banyak pembaca yang ngerasa hal yang sama.

Tips dari gue? Kalau lo blogger atau konten kreator, coba angkat tema teknologi dan lingkungan di niche lo. Lo bisa review produk ramah lingkungan, bahas tren AI dan green tech, atau bahkan cerita soal cara ngurangin jejak karbon waktu bikin konten. Mesin pencari suka banget sama konten kayak gini, karena nggak cuma informatif tapi juga relevan banget buat masa depan.

Dan satu hal yang penting—nggak harus sempurna kok. Kadang kita lupa bawa tumbler, kadang masih nonton Netflix berjam-jam (guilty!). Tapi setiap langkah kecil itu tetap berarti. Dan teknologi, kalau dipakai dengan bijak, bisa jadi senjata ampuh kita buat ngelawan perubahan iklim.

So, lo nggak harus jadi ilmuwan buat peduli soal ini. Cukup jadi manusia yang sadar dan mau berbagi.

Berbagi

Postingan Terkait

Posting Komentar

Konfirmasi Penutupan

Apakah anda yakin ingin menutup pemutaran video ini?